Studi ekskursi kali ini diadakan tanggal 22-26 juli 2019. Terdapat 3 pabrik yang dikunjungi, dan tidak lupa juga tempat wisata yang ada di kota Bandung ini. Berikut adalah perusahaan-perusahaan yang dikunjungi :
1. Balai Besar Pulp dan Kertas
Adalah salah satu satuan kerja dibawah kementerian perindustrian, dan memiliki tugas untuk mendaur ulang kertas, termasuk juga kemasan minuman kotak. Mereka mengajak agar bersama-sama membantu supply chain untuk daur ulang.
Alasan kenapa disebut Balai Besar adalah karena balai ini besifat tidak regional, melainkan secara nasional.
Keyword dari produk ini adalah perlunya inovasi agar dapat berkembang, oleh karena itu industry kertas juga memerlukan inovasi.
Awalnya berdiri pada tahun 1968 dengan nama BBPK.
Gambar diatas adalah saat dilakukan penjelasan tentang Profil perusahaan dan proses daur ulang kertas
Isu-isu yang dihadapi saat ini adalah
- Lingkungan
- Paperless
- Diversitikasi
- Recycle
Dari sudut pandang Teknik Industri, factor ekonomis yang diperhitungkan dalam industry kertas adalah :
- Nilai bahan baku
- Biaya pengangkutan
- Biaya penyimpanan
Terimakasih kepada PT. Balai Besar Pulp dan Kertas yang telah menerima kami dengan baik.
Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan kita, dan mengurangi penggunaan kertas.
2. Primarindo Asia Infrastructure
Adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi alas kaki, salah satu produk yang terkenal adalah merk Tomkins, Tomkins adalah brand lokal terbaik di Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1988, dengan tanah seluas 10 hektar, dan bangunan sebesar 4.5 hektar.
Saat berkunjung ke pabrik, terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku dari supplier. Sehingga terjadi idle oleh pekerja, dibandingkan idle, maka perusahaan memberikan training kepada para pekerja. Sehingga kegiatan dipabrik bisa menjadi lebih produktif. Pada perusahaan ini juga karena bersifat terbuka, maka level manager diberikan saham, dan juga pihak diluar perusahaan bisa menanamkan saham.
Terdapat 8000 karyawan, dan memiliki kapasitas produksi 350.000 pasang/bulan.
TOMKINS pun memiliki kepanjangan yaitu Tetap Optimis Menembus Krisis Industri Nasional, karena tomkins sempat mengalami krisis, dan bangkit kembali.
dalam industri sepatu juga diperlukan inovasi, sehingga dalam sehari desainer Tomkins akan membuat 5-7 model sepatu baru. Sehingga Tomkins tidak mengikuti trend yang sedang ada, melainkan selalu membuat hal baru yang berbeda.
Pemilihan supplier didasarkan pada faktor kualitas, tempo pembayaran, dan juga harga yang murah.
Terima kasih kepada PT. Primarindo Asia Infrastructure yang telah menerima kami dengan baik. Mari kita bersama-sama mencintai produk buatan Indonesia.
3. Ultra Jaya Milk
Dibangun pada tahun 1971, dan produksi pertama pada tahun 1975. Berawal dari perusahaan keluarga, terdapat 1300 karyawan yang bekerja dan memiliki tanah seluas 20 hektar. Didekat pabrik Ultra Jaya Milk juga terdapat sawah milik pabrik, yang berfungsi juga untuk membuang limbah industri yang telah diolah.
Pengujian kualitas yang dilakukan untuk penerimaan bahan baku adalah
- Uji fisik
- Uji kimia
- Uji mikrobiologi
- Uji keaslian susu sapi
- Uji antibiotika
Untuk pencetakkan kemasan dilakukan diluar negeri, dan didalam kemasan minuman kotak yang diproduksi terdapat 6 lapisan, yang berfungsi untuk memastikan produk dalam keadaan steril dan aman.
Secara singkat, berikut adalah proses produksi susu UHT :
- Sterilisasi
- pembungkusan
- Pemasangan sedotan/tutup plastic
- Pengepakan kedalam box
- Stacking
- Wrapping
- Penyimpanan di gudang.
Sterilisasi dilakukan dengan proses UHT (Ultra High Temperature), sehingga produk susu UHT tidak menggunakan pengawet, sehingga aman untuk dikonsumsi selama kemasan masih dalam keadaan yang bagus.
Minuman kotak yang diproduksi adalah Teh Kotak, Sari Kacang Hijau, UHT, dan Sari Asem, dan dalam 1 jam, dapat menghasilkan 8.000 kotak minuman yang berukuran besar dan 24.000 kotak minuman yang berukuran kecil. (KSM TI)