Brigitta Ancelina 1st Winner of Short Story Writing Competition on National English Competition – Tarumanagara English Club cathrine April 7, 2021

Brigitta Ancelina 1st Winner of Short Story Writing Competition on National English Competition – Tarumanagara English Club

11 April 2021, Tarumanagara English Club dari Universitas Tarumanagara mengadakan lomba National English Competition 2021 (NEON 2021)dengan tema “Conquer, Strive, And  Take The Title of Glorious Champion”. Lomba ini adalah lomba tahunan yang diadakan oleh English Club Universitas Tarumanagara dengan 4 cabang yang dilombakan, yaitu speech, essay writing, story telling, dan short story writing.

            Mahasiswi Teknik Industri Universitas Surabaya, Brigitta Ancelina mengikuti perlombaan  NEON dalam cabang short story writing danberhasil meraih Juara 1 mengalahkan 60 peserta dari seluruh Indonesia. Ada beberapa tema besar yang ditentukan oleh panitia dalam cabang short story writing, yaitu “Great Things Never Come From Comfort Zone” (hal besar tidak datang dari zona nyaman), “Today Is Your Opportunity To Take The Title Of The Champion” (hari ini adalah kesempatan untuk menjadi juara), dan “Conquer Your Mind And Conquer The World” (taklukan pikiranmu dan taklukan dunia). Pada kesempatan lomba NEON 2021 ini, Brigitta memilih tema Great Things Never Come From Comfort Zone dengan judul cerita yang ditulis adalah “Cursed Requites” atau bisa diartikan “Penebusan yang Terkutuk” atau “Si Terkutuk yang Melakukan Penebusan”. Premis cerita yang diangkat bisa dikatakan dark, tidak seperti cerita fiksi positif pada umumnya.

Brigitta menceritakan seorang gadis bernama Amaya yang harus hidup di institusi kejiwaan hampir seumur hidupnya karena kemampuan yang dia punya. Dengan kemampuan itu, Amaya tidak sengaja membuat kedua orang tuanya meninggal. Semenjak itu Amaya merasa dia terkutuk dan dia harus menebus dosanya. Amaya “menebus” dosanya dengan menuruti permintaan ayah angkatnya, meskipun hal itu membuat kesehatannya menurun dan mentalnya memburuk. Pesan yang ingin Brigitta sampaikan melalui cerita ini adalah bahwa butuh tekad yang kuat untuk mengatasi ketakutan yang selalu kita rasakan.

            Dalam wawancara singkat, Brigitta memaparkan bahwa keikutsertaan lomba NEON ini dikarenakan ingin produktif dan pada saat itu merasa waktunya senggang, sehingga Brigitta mencari lomba yang dirasa tidak terlalu merepotkan. Melalui informasi lomba yang didapatkan melalui iklan sosial media Instagram serta genre yang dilombakan short story writing adalah fiksi yang sangat dikuasai, Brigitta langsung mendaftarkan diri dalam lomba tersebut. Hobi lama yang ditinggal menulis cerita pendek fanfiction sejak SMP, memotivasi Brigitta untuk mengembangkan kembali hobinya.

Dukungan besar dari teman-teman terdekat berupa feedback, grammar checking, dan afirmasi positif membuat Brigitta lebih percaya diri dengan cerita yang ditulisnya. Brigitta juga menuturkan ada hambatan dalam menemukan ide original dengan plot yang mengundang pembaca supaya terjun ke dalam ceritanya. Perlu waktu seminggu yang dihabiskan Brigitta untuk brainstorming ide cerita. Langkah tersulit selanjutnya adalah membangun mood dan mengumpulkan niat untuk menulis karena kesibukan lain yang tiba-tiba datang, sehingga Brigitta kesulitan untuk menemukan waktu menulis. Berkat dukungan teman-temanya, dalam waktu 3 hari Brigitta dapat menyelesaikan cerita pendek fiksi yang ditulisnya hingga berhasil menoreh juara 1.

Brigitta menyampaikan pesan untuk teman-teman Teknik Industri UBAYA lainnya untuk jangan takut mencoba, terutama dalam mengikuti perlombaan. “Lomba ngga harus melulu akademik. Teman-teman bisa ikut lomba non-akademik yang sesuai dengan bakat dan minat. Lomba bisa dijadikan sarana untuk menemukan kembali hobi yang terlupakan. Selain mendapatkan hadiah, dengan ikut lomba teman-teman bisa mengisi waktu dengan kegiatan yang produktif, menambah pengalaman, dan memperluas relasi”, tutur Brigitta.