Pendidikan merupakan faktor utama mewujudkan pembelajaran seumur hidup bagi individu, anggota organisasi maupun warga masyarakat. Untuk itu, organisasi pendidikan sebagai sebagai institusi penyampai produk dan layanan Pendidikan harus memperhatikan mutu Pendidikan. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai kontributor yang berpengaruh dalam dunia pendidikan, memiliki visi global tahun 2030 yaitu berupaya memastikan terselenggaranya Pendidikan bermutu yang inklusif dan merata serta mempromosikan pembelajaran seumur hidup. Sayangnya, para profesional pendidikan masih belum akrab dengan praktik manajemen mutu. Pendekatan manajemen mutu dianggap tidak menyenangkan, administratif, dan kadangkala rutinitasnya membuat mereka jenuh, atau frustrasi. Namun demikian, mereka menyadari bahwa mutu layanan pendidikan tidak terjadi secara kebetulan tetapi membutuhkan pendekatan sistematis dalam mengelola penyampaian produk dan layanan pendidikan.
Standar ISO 21001:2018 diluncurkan sebagai jawaban bagi organisasi Pendidikan dalam penerapan sistem manajemen organisasi Pendidikan yang sistematis dan koheren yang memperagakan kemampuan organisasi dalam menghasilkan produk dan layanan pendidikan sesuai dengan persyaratan peserta didik dan penerima manfaat lainnya. Standar ISO 21001 menantang semua organisasi pendidikan, karena memerlukan penerapan konsep, struktur dan praktik manajemen mutu. Standar ini juga menyarankan organisasi pendidikan untuk mengembangkan manajemen mutu yang dapat mempromosikan pemenuhan terhadap persyaratan standar ini, meningkatkan peluang peningkatan melalui program inovasi, dan kepuasan dari pihak yang berkepentingan.
Muhammad Rosiawan, sebagai dosen standardisasi di prodi Teknik Industri-Fakultas Teknik Universitas Surabaya, pada bulan April 2019, diundang oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk berbagi pandangan dan pengetahuan terbitnya standar ISO 21001 tentang Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan (SMOP) kepada sejumlah staf di bagian pengembangan standar, sistem harmonisasi, riset dan pengembangan. Tujuan dari berbagi pengetahuan adalah untuk menjajagi standar tersebut diadopsi Selanjutnya pada bulan Juni 2019, standar ISO 21001:2018 diadopsi menjadi SNI ISO 21001:2018. Setelah diadopsi, pada tanggal 10 Oktober 2019, di acara bulan mutu tahun 2019 di Semarang, Komite Akreditasi Nasional (KAN) mengadakan acara peluncuran skema akreditasi SMOP SNI ISO 21001 kepada sejumlah pimpinan lembaga sertifikasi, perwakilan perguruan tinggi di Indonesia. Pada acara ini, Dr.Muhammad Rosiawan kembali diundang sebagai praktisi Pendidikan untuk memberikan pandangannya kepada peserta terkait dengan pentingnya dan manfaat dari standar SNI ISO 21001. Antusiasme peserta tampak dari kesiapan sejumlah pimpinan lembaga sertifikasi untuk mendukung program KAN yaitu skema akreditasi Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan (LSSMOP) SNI ISO 21001 ini.
Besoknya, pada tanggal 11 Oktober 2019, masih dengan rangkaian acara bulan mutu tahun 2019, Forum Standardisasi Nasional (Forstan) bersama BSN menyelenggarakan diskusi panel terkait SNI ISO 21001, yang menghadirkan tiga pembicara, yaitu (1) Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D, Direktur Penjaminan Mutu – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI yang berbicara mengenai Kebijakan terkait Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan korelasinya dengan penerapan SNI ISO 21001:2018 di Perguruan tinggi. (2) Dr. Muhammad Rosiawan, MT dari Teknik Industri Universitas Surabaya terkait Pengenalan SNI ISO 21001:2018. (3) Ir. Tri Agus Djoko Kuntjoro, MT, Wakil Rektor II Institut Teknologi Telkom Surabaya yang berbicara terkait Penerapan SNI ISO 21001:2018 di Institut Teknologi Telkom Surabaya. Workshop dihadiri peserta dari kalangan para penggiat pendidikan standardisasi di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, yaitu dosen pengampu standardisasi serta seluruh pengurus dan pengawas Forum Pendidikan Standardisasi Indonesia (FORSTAN) yang berjumlah 80 peserta lebih.
Kebijakan BSN, kalau ada standar SNI terbaru, maka standar tersebut harus segera disosialisasikan secara masal agar masyarakat pengguna standar tersebut dapat mengambil manfaat untuk peningkatan mutu dan kinerja organisasi. Selama kondisi Pandemi Covid-19, BSN melakukan secara daring. Pada bulan April tahun 2020, Rosiawan diundang sebagai narasumber di berbagai webinar yang diselenggarakan oleh BSN, seperti webinar “Penerapan Sistem Manajemen Pendidikan Tinggi Berbasis SNI ISO 21001:2018”. Acara yang disiarkan livestreaming di kanal sosial media BSN ini diikuti oleh sekitar 500 peserta dari 151 organisasi (Perguruan Tinggi, KKP, Kemristek/BRIN, KEMENAG dan Lembaga Sertifikasi). Selanjutnya, Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN Jawa Timur Selatan bekerjasama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah VII Jawa Timur, pada bulan Mei mengadakan sharing knpwledge Penerapan Sistem Manajemen Pendidikan Tinggi Berbasis SNI ISO 21001, dan pada bulan Juni Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah IX Sulawesi, mengadakan juga kegiatan sosialisasi secara online dengan tema Penerapan Sistem Manajemen Pendidikan Tinggi yang berbasiskan pada SNI ISO 21001 yang dihadiri sekitar 700 peserta, dan kemudian dilanjutkan ke LLDIKTI wilayah II Sumatera Bagian Selatan.
Selanjutnya, BSN bersama dengan Universitas Dr Soetomo Surabaya dan LLDIKTI VII Wilayah Jawa Timur mengadakan webinar serupa yang diikuti sekitar 300 peserta. Selain dengan BSN, Rosiawan yang menjadi anggota dosen di Laboratorium Quality and Performance Management – TI Ubaya, diminta oleh PT Garuda Sertifikasi Indonesia untuk melakukan sosialisasi SNI ISO 21001 ke sejumlah perguruan tinggi di LLDIKTI III Wilayah DKI Jakarta. Selanjutnya, sosialisasi juga dilakukan ke sejumlah perguruan tinggi seperti PKN STAN, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Universitas Islam Sunan Gunung Jati Bandung, Universitas Islam Bandung, Politeknik Kesehatan Bengkulu, Universitas Negeri Bengkulu, ITB Widya Gama Lumajang, Universitas Muhammadiyah Gresik, Institut Teknologi Kalimantan, dll.
Selain sosialisasi, Rosiawan yang mengajar mata kuliah Quality Management System dan Integrated Management System di prodi Teknik Industri Ubaya ini, diminta oleh sejumlah perguruan tinggi dan sekolah untuk memberikan pelatihan tentang pemahaman dan audit internal SNI ISO 21001 seperti MAN 1 Lamongan, SD Muhammadiyah 1 Gresik Kota Baru. Sedangkan dari perguruan tinggi, seperti UPNV Jawa Timur, UPNV Jakarta, Universitas Bakrie Jakarta, Universitas Atmajaya Yogjakarta, Fakultas Kelautan dan Ilmu Perikanan Universitas Pattimura, Stikes Panti Kosala Solo, LP2M SDM IPB, Direktorat Pengembangan Pendidikan ITB, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Terbuka Tangerang, dll.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi auditor di Lembaga sertifikasi sistem manajemen, pada bulan Juni 2020, Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia (ALSI) mengundang Rosiawan untuk berbagi pengetahuan terkait dengan pemahaman persyaratan SNI ISO 21001. Selanjutnya, dalam mempersiapkan akreditasi dari KAN untuk skema LSSMOP, sejumlah Lembaga sertifikasi meminta M.Rosiawan untuk melatih auditor mereka agar memiliki kompetensi sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh KAN untuk auditor SMOP. Sejumlah Lembaga sertifikasi tersebut antara lain PT Garuda Sertifikasi Indonesia (PT GSI), PT TUV NORD, PT British Standard Institution Indonesia, PT Evodia Global Sertifikasi, PT URS Services Indonesia, dan PT CBQA Global Indonesia.
Untuk mempersiapkan auditor di sejumlah Lembaga sertifikasi, Rosiawan diundang oleh PT GSI, sebagai trainer pelatihan LAC SNI ISO 21001 yang diselenggarakan sampai dengan batch ke-5. Ada sekitar 120 peserta pelatihan LAC tersebut terdiri dari kepala atau pengurus penjaminan mutu dari sejumlah universitas seperti dari Universitas Binus, Universitas Atmajaya Jakarta, Universitas Pelita Harapan, Universitas Udayana, Universitas Pattimura, Politeknik Kesehatan Semarang, Universitas Mulia Kalimantan, Universitas Mahasaraswati Bali, Universitas Bakrie, sejumlah dosen perguruan tinggi, pemerhati Pendidikan, konsultan sistem manajemen, dll.
Di tingkat Nasional, Rosiawan diundang oleh KAN selama dua kali sebagai fasilitator dalam pelatihan pemahaman SNI ISO 21001 untuk para asesor KAN skema LSSMOP. Merupakan kehormatan dan kesempatan bagi program studi Teknik Industri Ubaya, dimana salah satu dosennya berbagi pengetahuan dalam penerapan standar ini kepada para asesor yang merupakan para senior dosen standardisasi di perguruan tinggi negeri seperti dosen dari UI, IPB, mantan pejabat eselon 1 dan 2 di BSN, asesor dan staf di KAN. Pertemuan yang berlangsung secara dinamis, mendiskusikan berbagai banyak hal seperti upaya pemerintah dalam hal ini BSN dan KAN untuk turut serta meningkatkan kualitas Pendidikan melalui penerapan standar SNI ISO 21001, persyaratan kompetensi auditor LSSMOP, dsb. Selanjutnya, terkait dengan pemberian status akreditasi KAN untuk LSSMOP SNI ISO 21001, Rosiawan diberi kepercayaan oleh KAN untuk ikut serta menjadi anggota Panitia Teknis yang bertugas memberikan rekomendasi apakah Lembaga Sertifikasi SMOP dapat atau tidaknya diberikan status terakreditasi oleh KAN. Sebagai informasi, sampai dengan bulan oktober 2022 sudah ada 9 Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi KAN untuk skema LSSMOP.
Selain sebagai narasumber dan trainer, Rosiawan juga diundang untuk menjadi pendamping (konsultan) oleh sejumlah perguruan tinggi dalam penerapan dan persiapan sertifikasi SNI ISO 21001 di sejumlah perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang didampingi dan sudah mendapat sertifikasi seperti Universitas Mahasaraswati Bali, Universitas Mahendratta Bali, Universitas Yudharta Pasuruan, Politeknik Kesehatan Kemenkes-Surabaya, dan Lembaga Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Kementan di Ciawi.
Sejumlah pengalaman yang telah dilaluinya dalam kegiatan memasyarakatkan SNI ISO 21001, Rosiawan menuangkan sejumlah gagasan dan pemikiran terkait dengan peningkatan mutu Pendidikan di Indonesia di majalah SNI Valuasi volume 22/Edisi April-Juni 2021, Proceedings of the 19th International Symposium on Management (INSYMA 2022) dengan judul Implementing Outcome-Based Education in accordance with ISO 21001 Requirements, dan menulis buku berjudul Penerapan SNI ISO 21001:2018 di Perguruan Tinggi yang diterbitkan oleh penerbit Direktorat Penerbit dan Publikasi Ilmiah Universitas Surabaya pada tahun 2022. Dengan peluncuran buku ini dimaksudkan mempermudah pihak perguruan tinggi yang berminat menjadikan standar SNI ISO 21001 sebagai sebuah sistem manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi pendidikan. (MR)